Website Resmi | Pengadilan Agama Sintang

Waktu terus berjalan, tanpa pernah berhenti. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun yang berganti tahun.  Sebentar lagi kita akan memasuki bulan istimewa, bulan yang penuh dengan berkah, rahmat dan ampunan, Ramadhan syahrus shiyam al mubarok.

Jika para sahabat dan salafusshalih telah mempersiapkan diri dua bulan sebelum Ramadhan tiba, sebagaimana doanya  yang masyhur:


اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان


Ya Allah, berkahilan kami di bulan Rajab dan Syaban, serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan (HR. Baihaqi)

Lalu bagaimana dengan persiapan kita ?

Sebelum bulan Syaban ini berakhir, pantaslah jika kita mengevaluasi persiapan menghadapi Ramadhan.

Setidaknya ada empat persiapan yang perlu kita siapkan:

Pertama adalah  persiapan Aqidah,  dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas. Pengokohan aqidah adalah pondasi utama dalam persiapan ruhiyah ini.

Membersihkan hati atau tazkiyatun nafs  hal yang urgen dilakukan dalam menyambut tamu Allah yang istimewa ini. Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)     
Maka dalam waktu beberapa hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita.. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.

Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan semata-mata karena Allah, maka  akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq Alaih)

Kedua adalah persiapan Fikriyah /Ilmu. Agar Ramadhan kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan persiapan ilmu. Sebelum Ramadhan tiba mari kita buka lagi  buku-buku Fiqh  yang mungkin selama ini tersimpan rapi di rak buku. Kita harus  membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, Itikaf, zakat, dan sebagainya.

Ketiga adalah persiapan Jasadiyah/Fisik. Ramadhan membutuhkan persiapan fisik  yang fit dan sehat. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih dan tadarusan Al Qur an misalnya.

Karenanya kita perlu mempersiapkan fisik kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syari dalam hadits nabi:

المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف


Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dll)           
Keempat adalah persiapan Maliah/ Harta. Persiapan maliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakat maal-nya. Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa, seperti nilai haji bersama Rasulullah SAW.

Rasulullah mencontohkan bahwa beliau yang begitu dermawan di hari-hari biasa, bertambah sangat dermawan di bulan Ramadhan dengan memperbanyak infaq dan meningkatkan kualitasnya.

Satu hal juga yang tidak kalah pentingnya untuk kita menyambut bulan suci ramadhan adalah marilah kita pastikan bahwa kita tidak lagi punya hutang puasa. Barang kali kita pernah meninggalkan puasa pada bulan Ramdhan tahun lalu karena suatu uzur, maka pastikan semua sudah lunas terbayar. Jika belum maka mari kita  tunaikan sehingga tidak menjadi hutang yang belum terbayarkan.

Dan mari kita berusaha untuk tidak membuat hutang puasa lagi pada tahun ini, karena membayar puasa itu terasa sangat berat sekali.

Semoga dengan empat persiapan itu, persiapan Aqidah, persiapan Ilmu, persiapan Fisik dan persiapan Harta, menjadikan kita optimal dalam menghadapi Ramadhan nanti. Sehingga kita pun keluar dari ramadhan dengan predikat taqwa.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1438 H

Penulis : Abdul Ghoni, S.Ag, SHI (Sekretaris PA. Sintang)